Ini aku, aku sendiri bingung mengatakan siapa diriku sebenarnya. Saat ini aku berada di tempat yang tak bisa setiap orang perkirakan. Aku terdiam. Tak ada angin atauapun air yang berada di sekitar ku saat ini. Aku berkhayal, apakah ini bumi atau planet lain yang tak pernah kukunjungi? aku tak tahu tapi aku menyukai saat saat seperti ini. Sudah saatnya aku rasa untuk beranjak dari tempat ini. Ini sudah terlalu lama setidaknya hampir 32 tahun aku berada disini. Diam duduk dan tak ada satupun yang kulakukan. Ini mulai terasa bosan. Seperti yang kukatakan sebelumnya, aku pun mulai beranjak dari tempatku . Apa ini? itu pertanyaan yang terlintas dalam otakku. setiap tempat ataupun jalan yang kulangkahi terasa aneh dan tak biasa. Sekelilingku mulai didatangi air yang sebelumnya aku belum tau sama sekali tentang bagaimana rasanya ataupun bentuk sebelumnya . Lalu bagaimana aku tahu itu adalah air ? Entahlah, aku memang terlihat bodoh. Tapis etiap aku memikirikan sesuatu yang belum kukteahui aku merasa akan mendapatkan jawabanya dari dalam otak ini. Sementara aku sendiri tidak tahu bagaimana aku mendapatkan ini semua. Setelah kurang lebih 30km aku berjalan , aku merasa sesuatu yang aneh terjadi kembali. Kali ini aku melihat seseorang yang berada di ujung tatap mataku yang kurasa jaraknya kurang lebih 15 m . Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan, pergi untuk mencari jalan lain atau melihat siapa dan apa yang dilakukan diduniaku yang aku sendiri tidak tahu ini. Dan akhirnya aku coba untuk melangkah untuk datang ke arah seseorang tersebut. Dari jauh seseorang itu terlihat seperti seorang wanita. Dengan tinggi yang kurang dari 2m lalu dengan rambut yang lurus namun aku lebih tertarik ketika akan membahas kacamata yang digunakanya. Aku rasa itu bukan kacamata biasa, aku bisa menyadarinya, ini semua berpusat dari dalam otakku. otaku seperti selalu memberi sesuatu yang belum kuketahui. Otak ini seperti server bagiku. Kini jarakku kurang dari 4m . Aku berhenti sejenak, aku mulai memikirkan apa yang harus kulakukan ketika bersama dia. Tak ada gunanya aku rasa, akhirnya kuputuskan aku pergi ke arah yang berbeda dan meninggalkan wanita tersebut yang mulai dari awal ku datang hanya diam berdiri dan menoleh ke arahku. Bukan persoalanku jika aku harus meninggalkan wanita tersebut ada banyak hal hal ayng belum kupelajari. Lalu pertanyaan selanjutnya timbul kembali, bagaimana aku bisa tahu dia seorang wanita dan siapa namaku? Aku mengatakan pertanyaan tersebut kurang lebih 9000 kali kuucapkan selama perjalanan dan soal jumlah nya bagaimana bisa tahu, itu akrena otakku yang memberikan semuanya. terkecuali tentang identitas ddiriku sebenarnya. Aku sudah berjalan ke arah yang berbeda kurang lebih 15km. Kini aku sudah tiba di tempat yang ku rasa sedikit berbeda, ada air . tanah dan udara yang mulai menghempas diriku. Aku tercengang, saat itu..
Hai . I'm Denny , I'm Christian and I'm Part of Architecture Gunadarma University
Denny's Blog
Script Gerak
KASKUS
Senin, 20 Juni 2016
Senin, 06 Juni 2016
Konservasi Arsitektur ( Gedung Pancasila Kementrian Luar Negeri )
Gedung Pancasila Kementrian Luar Negeri
KONSERVASI ARSITEKTUR
http://setkab.go.id/wp-content/uploads/2015/05/Gedung-Pancasila-Kemenlu.jpg
Konservasi merupakan suatu sistem perbaikan atau peremajaan terkait hal apapun itu objeknya ayng akan di perbaharui. Konservasi sendiri bisa dilakukan untuk suatu kawasan yang kecil ataupun besar sekalipun. Bukan hanya kawasan saja yang di konservasi, tetapi dalam prosesna. Bangunan pun ternyata bisa dikategorikan bangunan konservasi, jika bangunan tersebut telah melalui proses peremajaan atau perbaharuan. Hal tersebut mudah dijumpai . Bukan hanya diluar negeri, tetapi di Indonesia sendiri mudah temui. Sebagai salah satunya yang saya dapat baca dari salah satu jurnal seseorang di web. Membahas tentang kawasan dan bangunan konservasi.
Kesimpulan :
Gedung ini memiliki klasifikasi pemugaran atau perawatan bangunan yang termasuk dalam golongan A, Dimana mempertahankan keaslian seluruh bangunan. Dalam halaman jurnalnya, saya dapat temui adanya beberapa bangunan ataupun kawaqsan yang yan g sudah dikonservasi kembali lebih bugar seperti awal pembuatanya. Untuk itu saya tertarik akan konservasi yang dilakukan oleh Gedung Pancasila milik Kementrian Luar Negeri. bangunan ini sudah berdisi sejak lama, memang belum ada yang bisa memastikan kapan abngunan ini benar benar di bangun, tetapi beberapa sumber terakti seperti halaman web kemenlu sendiri mengutarakan awal pembuatanya berkisar tahun 1830. Bila dihitung hitung memang bangunan ini memang sudah lama dan relatif akan mudah hancur dan retak retak pada dindingnya. Konservasia adalah yang ditempu untuk meremajakan bangunan sekaligus kawasan di sekitaran kemenlu ini. Konsep yang saya jumpai dari bacaan yang dituliskan, konsep yang diterapkan untuk konservasi bangunan ini adalah " maintain identity " atau menajga karakteristik bangunan selama proses peremajaan atau revitalisasi bangunan yang ada. Selama proses revitalisasi, bangunan gedung pancasila fokus pada perbaikan yang skalanya sudah sulit diperbaiki, dengan akta lain. Akan mencoba mempertahankan apa yag\ng ada yang masih bisa digunakan dengan maksut menjaga identitas yang ada. Selain itu kebutuhan akan banyakanya pengguna bangunan pun cepat disadari. Penambahan bangunan pun untuk memaksimalkan revitalisasi bangunan juga dilakukan . Tepatnya di halaman belakang gedung pancasila. Dengan motif fasad yang horizontal makin mengukuhkan konsep revitalisasi yang ada, yaitu menjaga identitas karakteristik dari bangunan lama sebelumnya.
Konsep : " Maintain Identity "
Sumber :http://ft.uajy.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/7_Siti-Madichah_Revitalisasi-Bangunan.pdf
: http://www.kemlu.go.id/id/tentang-kemlu/bangunan-bersejarah/Default.aspx
Jumat, 29 Januari 2016
Kritik Arsitektur
KRITIK
ARSITEKTUR
·
KRITIK TERHADAP BANGUNAN DENGAN METODE
DESCKTIPTIF
·
KRITIK TERHADAP BANGUNAN KONSEP GREEN BUILDING DENGAN METODE TYPICAL
1. Kritik terhadap penerapan gaya “ Modern Klasik”
pada suatu bangunan
Gaya arsitektur yang menggunakan klasik pada
ustua bangunan, biasanya datang dapat diterima karena sebagian besar
penggunanya adalah orang orang yang ingin menunjukan yang identitasnya. Sebagai
contoh adalah orang orang yang menginginkan gaya klasik pada bangunanya
biasanya lahir pada masa dimana klasik merupakan gaya yang menurutnya baik dan
sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan, entah itu terkait kebutuhan atau
estetika keindahan kepuasan ornament yang ditampilakn dari suatu bangunan.
Seiring berjalanya waktu, lambat laun
gaya arsitektur klasik ini mulai terpinggirkan dan dianggap hanya sebagai
bangunan dan gaya arsitektur yang tidak effisien dengan konsep yang berkembang
saat ini, yaitu green building. Selain penggunaan materialnya yang melebihi
batas, konsep konsep ruang nya juga lambat laun terlihat sebagai pemborosan
site karena masuk dalam konsep monumental dengan kolom kolom besar dan tinggi
di dalam bangunan maupun diluar bangunan .
Pergeseran bduaya pun terjadi, dimana
klasik mulai terpinggirkan dan datang konsep baru yang dianggap bisa memenuhi
kebutuhan dan estetika di era green building ini . Minimalis, begitu mereka
menyebutkanya, suatu konsep yang datang dengan kedeserhaan dan logika logika
yang masuk akal untuk suatu desain dan pengurangan ornament dalam penerapan nya
pada suatu bangunan . Kehadiran konsep minimalis ini dirasa sempurna pada zaman
ini karena semakin dikitnya lahan yang tersedia, seorang arsitek dituntut untuk
bisa memkasimlakan bentukan site yang ada dengan hasil yang maksimal dan dapat
memenuhi kebutuhan dan estetik dari suatu bangunan.
Lalu bagaimana bila hadir konsep “ modern
klasik” dimana konsep ini hadir bersamaan di suatu bangunan. Kehadiran konsep
ini awalnya berfungsi untuk bisa memaksimlkan kebutuhan dari suatu bangunan
yang biasanya akan banyak permintaan dari owner tentang desain bangunan nya. Dimana
biasanya seorang bapak ingin menggunakan konsep bangunan asli nya adalah
klasik, tapi anak anaknya merasa tidak aps dan inginkan kehdarian konsep
minimalis walaupun itu hanya sebagian kecil di kamar mereka masing masing. Ini
tidak sesuai dan menurut saya kurang
sependapat dengan konsep ini.
Bagaimana bisa suatu bangunan bisa
menunjukan dirinnya memiliki konsep apa jika ada lebih dari 1 gaya yang dimilki
suatu bangunan . Akan tidak maksimal , itulah yang dikhawatirkan terkait
keadaan bangunan, konsep bangunan, interior dan eksterior bangunan nya.
Tunjukan sesuai identitas dan biarkan identitas asli menjadi terpenuhi dalam
konsep bangunan nya,
2.
Kritik terhadap bangunan berkonsep “ Green Building” dengan metode typcal
“
Rumah Kaca Menteng “
1. Struktur
Kehadiran rumah kaca di tengah kota ini
meman gsedikit membingunkan beberapa pihak. Bagaimna rumah yang sebagian besar
materialnya adalah penggunaan kaca bisa hadir di tengah konsep kota yang
sebagian besar gaya bangunanya yang hadir di lingkunganya monumental . Kaca
adalah material yang paling banyak digunakan, dibandingkan dengan beton dan
besi yang penggunanya hanya hadir di beberapa sudut bangunan .
Untuk penggunaan struktur pada bangunan
ini adalah sistem “portal” dimana kolom kolom nya dihadirkan mampu berdiri
sendiri tanpa kehadiran balok balok pemersatu antara kolomk di atas bangunanya
. Dengan kata lain , kolom akan bertemu dengan kolom sendiri juga dengan
sedikit tambahan penggunaan prinsip sistem tali pada bangunan nya yang
mempersatukan antar kolom . Selain itu, untuk utilitas yang dihadikan ke dalam
bangunan ini tidak terlalu maksimal karena tidak sediakanya perangkat utilitas
di dalamnya, hanya da beberapa saluran air bersih bagi setiap orang yang masuk
untuk sekedar cuci tangan di dalam bangunan rumah kaca di daerah Jakarta Pusat
ini .
2.
Fungsi
Pada
kehadiran awalnya, rumah kaca di daerah menteng ini dipergunakan sebagai tempat
pergelaran acara acara yang dilakukan di dalam area taman dengan pemusatan
kegiatan berada di dalam bangunan ini. Kehadiranya pada peruntukan nya
bermaskut untuk meminimalisir penggunaan cahaya buatan ke dalam bangunan den
masuknya matahari ke dalam bangunan. Pada awalnya memang sudah berjalan dengan
sesuai fungsi dan tujuan utama dari pembangunan rumah kaca ini, tetapi lama
kelamaan fungsi awalnya dilupakan karena dianggap tidak sesuai kehadiranya dan
penggunaan material yang paling banyak menyedot listrik dalam bangunan rumah
kaca ini.
3.
Bentuk
Rumah
kaca manteng , hanya memiliki satu permukaan lantai dengan atap yang runcing
seperti pada gaya rsitektur jengki dimana atapnya tidak simetris dengan sisi
kiri dan kanannya dari bangunan ini . Dengan kata lain, untuk bentuk bangunan
ini tidak simetris dan berpola seperti apda bangunan umumnya , tetapi hal
tersebut tidak mengindikasikan bentukan bangunan yang hadir ini tidak
memberikan keindahan .
Langganan:
Postingan (Atom)